Kisah Nuh yang tercatat dalam Kejadian 6-9 mengisahkan tentang hukuman Allah bagi umat manusia melalui air bah yang menutupi bumi. Nuh dan keluarganya tidak turut binasa karena mereka telah diperintahkan Allah sebelumnya untuk membuat bahtera raksasa.
Sekelompok peneliti yang tergabung dalam "Noah's Ark Ministries International" percaya bahwa bahtera Nuh pasti ada jejak-jejaknya yang bisa membuktikan kebenaran Alkitab tentang peristiwa yang terjadi ribuan tahun yang lalu itu. Selama bertahun-tahun mereka menelitinya dan pada Selasa 26 April 2010 mereka mengumumkan penemuan puing bahtera itu di Turki. Mereka menemukannya di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.
Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa spesimen untuk membuktikan klaim mereka. Melalui tes karbon, mereka menemukan usia puing-puing itu sekitar 4.800 tahun—perkiraan waktunya sama dengan saat Nuh membuat bahtera.
"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Wing-Cheung Yeung.
Dalam konferensi pers-nya, kelompok peneliti yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki juga memamerkan spesimen fosil kapal yang diduga berasal dari bahtera Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.
Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi bahtera. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang turut diangkut dalam bahtera—begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.
Penemuan sisa bahtera Nuh ini pernah menjadi berita besar sebelumnya, khususnya tahun 1960-an ketika media memuat hasil foto dari udara di Gunung Ararat yang menunjukkan benda aneh seperti bentuk perahu besar. Beberapa ekspedisi penelitian juga telah dilakukan ke lokasi tersebut dan dilaporkan telah menemukan beberapa potongan benda yang diduga bagian dari bahtera. Pencarian bahtera ini menghadapi tantangan sulit karena kondisi alam puncak gunung yang tertutup salju.
Pejabat lokal kini akan meminta pemerintah pusat Turki di Ankara untuk mengajukan permohonan status Warisan Dunia UNESCO sehingga situs tersebut dapat dilindungi sementara penggalian arkeologi utama dilakukan. (VN/hart)
Berikut foto-fotonya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar